FAJAR, MAKASSAR – Bagi pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares, pemain muda bukan sekadar pelengkap skuad. Mereka adalah fondasi masa depan, sekaligus bagian dari strategi besar yang tengah ia rancang dalam menghadapi Super League musim 2025/2026.
Tanda-tanda ambisi itu terlihat sejak bursa transfer dibuka. Tidak seperti tim-tim lain yang gencar memburu nama-nama beken, PSM justru bergerak senyap. Tak ada deretan pemain lokal papan atas yang merapat. Namun, ketika menyangkut talenta muda, Tavares seolah menaruh perhatian penuh.
Salah satu nama yang menjadi bagian dari proyek ini adalah Gala Pagamo, pemain berusia 18 tahun yang musim lalu menjadi sorotan saat berseragam Semen Padang.
Tavares paham betul bahwa dalam kompetisi musim ini, setiap tim wajib menurunkan pemain di bawah usia 23 tahun. Tapi ia tak ingin itu semata kewajiban regulasi. “Jika bisa menjadi senjata, kenapa hanya sebagai pelengkap?” begitulah kira-kira filosofi sang pelatih asal Portugal.
Gala tak datang tanpa catatan. Musim lalu di Semen Padang, ia tampil dalam 21 pertandingan, mencetak 3 gol dan menyumbang 1 assist sebuah torehan yang cukup mengesankan untuk pemain seusianya. Lebih dari sekadar angka, konsistensinya bermain di level tinggi sejak usia muda membuktikan bahwa ia bukan sekadar proyek jangka panjang, tapi siap pakai untuk waktu dekat.
Kehadiran Gala tentu menambah lapisan opsi dalam skuad Ramang. Meski persaingan di lini depan PSM terbilang ketat, pengalaman yang dibawanya jelas menjadi modal berharga.
