Tiga nyawa dalam satu garis nasib. Satu keluarga kini hanya bisa menunggu, meraba keajaiban di balik gelombang.
Peringatan dalam Sunyi
Tragedi ini bukan sekadar kehilangan keluarga. Ia adalah tamparan bagi sistem keselamatan laut yang masih longgar. Bagi warga Lemahbangkulon, tragedi ini adalah duka kolektif.
Kini, di dalam rumah kecil di Banyuwangi itu, waktu seolah berhenti. Satu-satunya yang terus bergerak hanyalah doa. Doa agar laut mengembalikan apa yang ia telan. Agar Bintang dan Elly benar-benar pulang—walau hanya untuk diantar ke tempat peristirahatan terakhir. (*)