“Ini bukan sekadar bantuan materi. Ini adalah bentuk tanggung jawab negara dalam meringankan beban ekonomi masyarakat. Seragam mungkin tampak sederhana, tapi bagi banyak keluarga, itu beban yang tidak kecil,” ujarnya.
Ia berharap, program ini bisa menjadi penyemangat bagi anak-anak Makassar untuk terus bersekolah dan bagi orang tua untuk lebih fokus mendampingi pendidikan anak-anaknya tanpa terbebani masalah biaya.
“Program ini bukan titik akhir. Ini awal dari komitmen kita menghadirkan akses pendidikan merata, berkualitas, dan berkeadilan. Tak boleh ada anak yang tertinggal hanya karena urusan seragam,” kata Aliyah.
Ia menutup keterangannya dengan kembali menegaskan bahwa koordinasi antara dirinya dan Wali Kota Munafri berjalan baik dan profesional. Semua agenda, menurutnya, dibagi berdasarkan kebutuhan dan prioritas pembangunan.
“Saya dan Pak Wali sepakat: semua demi rakyat Makassar. Tidak ada kepentingan pribadi. Yang kami jaga adalah sinergi, komunikasi, dan efektivitas kerja,” tutupnya.
Aliyah dijadwalkan kembali ke Makassar pada Rabu (23/7/2025), setelah menyelesaikan seluruh rangkaian agenda di Jakarta.
