“Besok saya lanjut ke Kemendikbudristek. Semua ini demi memastikan Pemkot Makassar tetap mendapat perhatian dari pemerintah pusat dalam bidang pendidikan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pembagian peran antara dirinya dan Wali Kota Munafri adalah bentuk sinergi pemerintahan yang sehat dan profesional.
“Kami ini satu tim. Tidak mungkin semua urusan ditangani satu orang. Saat Pak Wali fokus mendampingi pembagian seragam di Makassar, saya pastikan urusan pusat juga tetap berjalan. Ini bentuk kerja bersama,” ujar Aliyah.
Aliyah juga menyampaikan bahwa selama di Jakarta, ia turut menghadiri undangan pernikahan keluarga tokoh nasional sebagai bagian dari silaturahmi dan komunikasi lintas daerah.
“Kemarin malam saya hadir di acara pernikahan anak Haji Bobby, iparnya Pak Seto. Silaturahmi seperti ini penting untuk memperkuat jaringan antara pusat dan daerah,” tambahnya.
Ia mengaku memahami bahwa kehadiran fisik dalam peluncuran program seragam gratis memang penting secara simbolik. Namun menurutnya, keberhasilan program tidak hanya ditentukan dari siapa yang hadir, tetapi sejauh mana program itu berjalan sesuai visi-misi pemerintahan.
“Seragam gratis ini adalah bagian dari janji kami saat kampanye. Kami realisasikan sekarang. Dan meskipun saya tidak berada di tempat peluncuran, saya pastikan bahwa saya ikut mengawal program ini dari pusat,” kata politisi Partai Demokrat itu.
Aliyah menambahkan bahwa program seragam sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP di Makassar adalah bentuk konkret komitmen pemerintah kota dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.