English English Indonesian Indonesian
oleh

Menuju Sekolah Bebas Sampah, DLHK dan SMPN 1 Bulukumba Teken MoU Bank Sampah

FAJAR, BULUKUMBA — Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bulukumba menjalin kerja sama strategis dengan UPT SPF SMPN 1 Bulukumba melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait pengelolaan bank sampah. Penandatanganan berlangsung di Ruang Bank Sampah SMPN 1 Bulukumba.

MoU ini merupakan kerja sama pertama DLHK Bulukumba dengan institusi pendidikan dalam pengembangan bank sampah.

Kepala DLHK Bulukumba, Andi Uke Indah Permatasari, menyebut kerja sama ini menjadi langkah awal dalam edukasi dan sosialisasi pengelolaan sampah kepada warga sekolah. Beberapa skema kerja sama yang disepakati meliputi pendampingan teknis pemilahan dan tabungan sampah, pengangkutan serta pemanfaatan sampah terpilah dari pengelolaan bank sampah.

“Selain itu, kami juga mendorong penguatan gerakan peduli lingkungan hidup di sekolah sebagai bagian dari upaya mewujudkan sekolah bebas sampah,” ujarnya.

Alumni IPDN Angkatan XVI ini menambahkan, inisiatif ini juga menjadi bagian dari tahapan menuju Sekolah Adiwiyata serta mendukung inovasi SMPN 1 Bulukumba yang dikenal dengan sebutan Gerbang MAS (Gerakan Bersama Peduli Lingkungan melalui Pemilahan Sampah).

Ia berharap program bank sampah dapat diterapkan di sekolah lain. Menurutnya, keberadaan bank sampah tidak hanya mampu mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), tetapi juga meningkatkan kesadaran warga sekolah terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan mendukung ekonomi sirkular.

“Kesadaran kolektif dalam menangani persoalan sampah harus dibangun secara masif, dan sekolah bisa menjadi agen yang efektif dalam perubahan ini,” jelas Andi Uke.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Bulukumba, Ansar Langnge, menyambut baik kolaborasi tersebut dan menyatakan rasa bangganya atas kepercayaan yang diberikan DLHK.

“Gerbang MAS bukan hanya sekadar nama, tapi bentuk komitmen nyata kami untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, dan berkelanjutan,” katanya.

Ansar menilai, persoalan sampah adalah tantangan global yang juga harus dihadapi secara lokal. Karena itu, sekolah berperan penting dalam menanamkan kesadaran dan kebiasaan pengelolaan sampah sejak dini.

“Kami ingin mengubah paradigma. Sampah bukan sekadar limbah, tapi bisa menjadi berkah jika dikelola dengan baik sejak dari sumbernya,” jelasnya.

Ia mengakui keberhasilan program ini membutuhkan kolaborasi. Oleh karena itu, kehadiran dan dukungan DLHK menjadi kunci penting. Ansar optimistis, dengan bimbingan DLHK, program Gerbang MAS dapat berjalan optimal dan membawa SMPN 1 Bulukumba menuju predikat Sekolah Adiwiyata yang mandiri dan inspiratif.

“Ini adalah langkah awal yang besar. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Bulukumba secara luas,” pungkasnya.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Bulukumba terus mendorong budaya bersih di berbagai lini kehidupan, mulai dari lingkungan rumah tangga, perkantoran, hingga sekolah. (Fad/*)

News Feed