English English Indonesian Indonesian
oleh

Bone Masih Kekurangan Tenaga Dokter: Pelayanan Puskesmas Terhambat, Pengadaan Alkes Terkendala

FAJAR, BONE — Kabupaten Bone masih mengalami kekurangan tenaga dokter. Kondisi ini berdampak langsung pada pelayanan kesehatan, khususnya di tingkat puskesmas yang tersebar di berbagai wilayah.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Bone, drg Yusuf, menjelaskan bahwa mayoritas puskesmas di Bone belum memiliki jumlah dokter yang ideal. Banyak puskesmas hanya memiliki satu hingga dua dokter, jumlah yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang harus dilayani.

“Kalau mengacu pada aturan dari pusat, idealnya satu dokter melayani setiap 5.000 penduduk. Jadi memang kita masih sangat kekurangan,” ujar drg Yusuf.

Ia menambahkan, hanya wilayah Kota Watampone yang saat ini dinilai memiliki tenaga dokter yang relatif lengkap. Sementara puskesmas di luar kota masih membutuhkan tambahan dokter secara signifikan.

Minimnya jumlah dokter ini juga berdampak pada terbatasnya pengadaan alat kesehatan (alkes) dan mobiler dari pemerintah pusat. Sebab, keberadaan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu syarat utama dalam pengajuan bantuan.

“Pengajuan alkes sekarang terpantau lewat aplikasi yang langsung bisa diakses oleh Kementerian Kesehatan. Kalau SDM-nya belum siap, maka bantuan alkes tidak akan diberikan,” terang drg Yusuf.

Akibatnya, banyak puskesmas di Bone belum memiliki fasilitas penunjang pelayanan yang memadai. Masyarakat pun kerap harus dirujuk ke RSUD Tenriawaru di Watampone, yang menambah beban rumah sakit rujukan tersebut.

Kondisi ini menjadi sorotan Komisi IV DPRD Bone yang membidangi Kesejahteraan Rakyat. Dalam rapat bersama Dinas Kesehatan, Direksi RSUD Tenriawaru, RSUD Pancaitana, serta 38 kepala puskesmas se-Kabupaten Bone, Senin (26/5), mereka mendesak adanya upaya lebih aktif dari pemerintah daerah.

“Kami minta agar alkes di puskesmas dilengkapi. Pemkab jangan hanya menunggu, tapi harus proaktif menjemput bola ke pusat,” tegas Anggota Komisi IV DPRD Bone, Sulfiana.

Ia menekankan pentingnya pengadaan alat-alat pemeriksaan dasar, seperti alat cek darah lengkap, alat deteksi TBC, dan lainnya. Menurutnya, kondisi geografis Bone yang luas membuat masyarakat kesulitan jika harus selalu dirujuk ke rumah sakit.

“Kalau alkes dan mobiler tersedia di puskesmas, ini akan mengurangi beban rumah sakit rujukan, sekaligus mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dasar,” tambahnya.

Dengan fasilitas yang memadai di tingkat puskesmas, masyarakat bisa langsung mendapatkan pelayanan tanpa harus menempuh jarak jauh ke Labkesda atau rumah sakit besar. (an)

News Feed