“Lalu ada kupon undian harian, serta kesempatan untuk melakukan spin berhadiah emas atau produk-produk lainnya setiap pembelian senilai Rp20.000,” ucapnya.
Yang membedakan Rumah Perabot dari toko serupa adalah komitmennya memberdayakan tenaga kerja lokal. Robby menyebutkan bahwa seluruh karyawan direkrut dari warga Romang Polong.
“Saya selalu tanya dahulu rumahnya di mana. Kalau terlalu jauh, saya tidak ambil karena kasihan. Jadi saya utamakan warga sini. Sekarang, puji Tuhan, ada 60 orang warga Romang Polong yang bekerja di sini,” katanya.
Harapan besar tertanam agar toko ini terus memberi manfaat bagi masyarakat Romang Polong dan sekitarnya.
Robby pun berharap agar keberadaan Rumah Perabot terus membawa dampak positif. Bukan hanya buat sang pemilik, tapi juga untuk semua warga sekitar.
Camat Somba Opu, Henhy, mengatakan bahwa toko ini bukan hanya mendukung kemajuan ekonomi lokal, tapi juga membuka lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
“Kami harap toko ini benar-benar jadi berkat untuk warga sekitar,” ucapnya.
Henhy menambahkan, selain menciptakan lapangan kerja, keberadaan Rumah Perabot memudahkan masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.
“Masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi, karena semua tersedia di sini,” ujarnya.
Dengan pendekatan sosial dan spiritual yang kuat, Rumah Perabot bukan hanya menjadi pusat belanja, tetapi juga simbol kepedulian pengusaha terhadap lingkungan tempat ia beroperasi. (wis)