FAJAR, MAKASSAR — Bernardo Tavares agaknya sudah cukup bermain dalam senyap. Dua, tiga uji coba yang tertutup bagi media dan penonton, telah memberinya cukup ruang untuk menakar kekuatan skuad yang musim ini nyaris seluruhnya ia poles ulang.
Tapi sepak bola bukan laboratorium. Ia bukan hanya soal taktik dan statistik. Ia hidup dalam tensi, dalam tekanan, dan dalam sorakan ribuan pasang mata yang menatap dari tribun.
Uji coba pamungkas PSM tak lagi cukup jika hanya mengandalkan lawan yang kuat. Mereka juga harus mengundang atmosfer. Dan atmosfer hanya bisa diciptakan jika pemain ke-12 ikut hadir: suporter.
Idealnya, uji coba itu digelar di Gelora BJ Habibie, Parepare. Di sana, stadion akan menjadi ruang uji emosi, bukan hanya strategi. Sebab, tak lama lagi, tepatnya 8 Agustus, Pasukan Ramang akan kembali ke sana dalam laga resmi menjamu Persijap Jepara, tim promosi yang bisa menjadi batu sandungan atau justru titik tolak kebangkitan.
Tavares sudah punya cukup catatan dari dua laga sebelumnya, melawan Persita dan Kuching City FC. Ia tahu di mana lubang di pertahanan, tahu juga siapa yang paling rajin mengganggu kotak penalti lawan. Tapi semua itu masih dalam kerangka simulasi. Belum dalam suasana yang menyerupai medan laga sebenarnya.
Harapan Suporter
Publik Makassar pun menunggu. Mereka penasaran pada trio penyerang asal Brasil yang musim ini jadi andalan baru: Alex Tanque, Lucas Dias, dan Savio Roberto. Nama-nama eksotik, tapi sejauh ini masih jadi misteri.
Apakah mereka sudah menyatu? Apakah mereka paham arah umpan rekannya? Apakah mereka mampu menciptakan gol dari skema yang dibayar dengan jam latihan yang tak sebentar?