FAJAR, BOGOR – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali melakukan penangkapan terhadap dua warga sipil yang diduga terlibat jaringan terorisme. Menariknya, keduanya diketahui berprofesi sebagai penjual tanaman hias dan penjual keripik.
Penangkapan dilakukan di dua wilayah berbeda. Sebelumnya telah diberitakan jika satu orang ditangkap di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sementara satu lainnya diamankan di Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Keduanya kini ditetapkan sebagai terduga teroris. Mereka masing-masing berinisial Y dan LA.
Penangkapan ini dikonfirmasi langsung oleh Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, Senin (21/7).
“Saya membenarkan bahwa ada penangkapan beberapa tersangka. Hal ini dilakukan oleh Densus 88 dalam rangka preventive strike penanggulangan ancaman teror,” kata Mayndra saat dikonfirmasi.
Menurutnya, operasi ini merupakan bagian dari strategi Densus 88 dalam mencegah aksi terorisme sejak dini.
“Penindakan ini dilakukan untuk mencegah aksi lebih jauh, bukan sekadar penindakan pasca aksi,” jelasnya.
Namun, Mayndra menyampaikan bahwa saat ini proses penyidikan masih berlangsung, sehingga pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara rinci.
Ia menegaskan, semua informasi lanjutan akan diumumkan setelah proses pendalaman rampung.
Terduga teroris yang ditangkap di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, diketahui berinisial Y.
Sementara di Tolitoli, terduga berinisial LA dan disebut berprofesi sebagai penjual keripik.
Penangkapan terhadap Y dilakukan sekitar pukul 05.04 WIB, Senin pagi.