FAJAR, MAKASSAR— Penyempitan pembuluh darah koroner atau dikenal sebagai penyakit jantung koroner, merupakan salah satu penyakit jantung yang paling umum dan berisiko tinggi. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian mendadak bila tidak ditangani dengan tepat.
Kondisi ini terjadi akibat penumpukan plak (aterosklerosis) di dinding arteri koroner yang memasok darah kaya oksigen ke otot jantung. Salah satu penanganan yang bisa membantu penyakit ini adalah Operasi bypass jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG).
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Rumah Sakit Pusat Makassar, Kawasan CPI, dr. Firman, Sp.JP, FIHA, menjelaskan operasi bypass jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG) menjadi pilihan utama pada kasus-kasus kompleks dengan banyak sumbatan.
“Prosedur ini menciptakan jalur baru bagi aliran darah agar melewati arteri yang tersumbat. Proses penanganan pasien penyakit jantung koroner dimulai dari konsultasi awal dengan dokter jantung,” ujarnya.
Jika pasien dengan keluhan seperti nyeri dada, sesak napas saat aktivitas, atau kelelahan berlebihan, perlu segera mendapatkan evaluasi medis. Biasanya pasien datang lebih dulu ke dokter jantung untuk pemeriksaan awal.
“Salah satu contoh saya memiliki pasien laki-laki berprofesi sebagai petani, berusia 64 tahun dengan keluhan nyeri dada hilang timbul. Ini sudah dirasakannya selama kurang lebih empat tahun, dan semakin memburuk dalam satu tahun terakhir,” ungkap dr. Firman.
Pasien tersebut kata dia, diketahui memiliki riwayat hipertensi dan sempat menjalani pengobatan rutin di Enrekang. Namun, karena tidak ada perbaikan berarti, ia memutuskan untuk melanjutkan pemeriksaan di Makassar.