English English Indonesian Indonesian
oleh

Film Doti Gelar Nobar dan Gala Premiere di Makassar, Sajikan Kearifan Lokal dalam Balutan Horor

Menurut Yeheskiel, masyarakat setempat pun menyambut baik proses produksi dan ikut memberikan dukungan penuh selama pengambilan gambar.

“Untuk pesan moral, kami ingin menegaskan bahwa apa pun masalah yang kita hadapi, jangan pernah coba-coba menggunakan ilmu atau bahan-bahan klinik. Masih ada Tuhan sebagai tempat mengadu,” ujarnya.

Menariknya, Doti adalah film lokal daerah dengan judul lokal yang untuk pertama kalinya tayang secara nasional di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, film tersebut telah menembus sekitar 200 layar di 45 kota, dan diharapkan terus bertambah hingga menjangkau 500 layar ke depannya.

Tak hanya dari segi cerita, Doti juga menjadi terobosan dalam hal teknis. Berbagai efek CGI yang digunakan diproduksi sepenuhnya di Makassar. Menurut Yeheskiel, ini adalah upaya untuk membuktikan bahwa sineas lokal juga mampu menyajikan visual berkualitas setara dengan film-film nasional lainnya.

Film ini diperkuat oleh tujuh talent dari Jakarta, seperti Ahmad Pule (putra Mastur), Jerry Wong, Billy Budjanger, Della Ogini, Almair, dan lainnya. Kehadiran mereka memberi warna dalam pembangunan karakter dan dinamika cerita yang kuat. Meski mengangkat unsur lokal Sulawesi Selatan, film ini tetap bisa dinikmati luas karena 90 persen dialognya menggunakan bahasa Indonesia.

Armada, salah satu pemeran, memerankan tokoh Jarre’, kaki tangan dari Daeng Rewa. Ia menggambarkan karakternya sebagai provokator yang cerdas dan mampu mempengaruhi warga.

“Dia punya sahabat bernama Lukman, dan mereka bersama-sama membuat kejahatan di desa itu,” katanya.

News Feed