Sementara Malaysia U-23 mulai memanfaatkan celah untuk melancarkan serangan balik. Beberapa kali mereka berhasil masuk ke sepertiga akhir pertahanan Indonesia, namun belum cukup akurat untuk menciptakan gol.
Wasit asal Jepang, Koji Takasaki, harus mengeluarkan kartu kuning kepada beberapa pemain dari kedua tim karena kerasnya permainan. Tensi pertandingan meningkat, tapi hingga turun minum, skor tetap 0-0.
Babak Kedua Lebih Terbuka
Gerald Vanenburg melakukan perubahan pada awal babak kedua. Alfharezzi Buffon yang tampak kesulitan di sisi kanan pertahanan digantikan oleh Achmad Maulana. Pergantian ini membuat aliran bola Indonesia di sektor kanan menjadi lebih stabil.
Malaysia hampir mencetak gol pada menit ke-52 lewat tendangan bebas akurat Muhammad Aliff Izwan. Kiper Cahya Supriadi menunjukkan refleks cepat dengan terbang menepis bola yang mengarah ke pojok gawang.
Respon cepat datang dari Indonesia. Jens Raven mendapatkan dua peluang emas, salah satunya saat berdiri bebas di kotak penalti. Namun tekel bersih dari bek Malaysia menggagalkan peluang tersebut.
Robi Darwis mencoba peruntungan lewat tendangan jarak jauh pada menit ke-72. Namun, tembakannya masih melambung tinggi.
Setelah itu, tempo permainan menurun. Kedua tim tampak bermain lebih hati-hati di menit-menit akhir. Meski Indonesia terus berusaha membongkar pertahanan lawan, Malaysia bertahan dengan baik dan tidak memberikan ruang bagi lini depan Garuda Muda untuk mencetak gol.
Tetap ke Semifinal
Hasil imbang ini membuat Indonesia tetap memuncaki klasemen akhir Grup A dengan 7 poin, unggul selisih gol dari pesaing terdekat. Ini merupakan pencapaian penting, mengingat fase grup ini berlangsung cukup ketat.
