English English Indonesian Indonesian
oleh

Unhas Dampingi Koperasi EMAS Sidrap Kelola Pupuk Organik “Chickpoo” dengan Pendekatan Bisnis Model Dinamis

FAJAR, MAKASSAR-Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan Bisnis Model Dinamis (BMD) dalam pengelolaan pupuk organik. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (19/7) di Kelurahan Lautang Benteng, Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap).

Pelatihan ini menggandeng Koperasi Ekonomi Ummat Sejahtera (EMAS) sebagai mitra utama, dan dipandu langsung tim dosen Unhas, yakni Dr. Ir. Syarifuddin M. Parenreng, ST., MT. selaku ketua tim sekaligus penggagas pendekatan BMD, bersama Ir. Dwi Handayani, ST., MT. dan Aprisal Nur, S.Pt., M.Si. sebagai anggota tim.

Dalam sesi pelatihan, peserta diperkenalkan dengan konsep Bisnis Model Dinamis yang merupakan pengembangan dari berbagai model bisnis sebelumnya. Pendekatan ini dianggap lebih komprehensif karena mencakup aspek pola pikir (mindset), cara berpikir strategis (thinking), dan tindakan nyata (action). Metode ini dinilai sangat relevan bagi koperasi dan pelaku UMKM dalam merancang strategi bisnis yang adaptif dan berkelanjutan.

“Melalui penerapan BMD, Koperasi EMAS dapat merancang dan mengembangkan unit usahanya, bukan hanya berdasarkan intuisi atau pengalaman semata, tetapi juga menyesuaikan dengan dinamika lingkungan bisnis yang terus berubah,” ujar Syarifuddin.

Sementara itu, Ir. Dwi Handayani menekankan pentingnya evaluasi terhadap unit-unit usaha koperasi. Menurutnya, pendekatan BMD memungkinkan koperasi melakukan perbaikan strategi dan manajemen guna meningkatkan efisiensi serta daya saing produk.

Ketua Koperasi EMAS, H. Hendra Rahman, SE., menyambut baik pelatihan ini dan menegaskan komitmen koperasi untuk mengembangkan unit produksi pupuk organik sebagai sumber pendapatan baru.

“Permintaan pupuk organik di kalangan petani semakin tinggi. Pelatihan ini sangat memotivasi kami untuk membenahi model bisnis unit usaha pupuk kandang yang kami miliki,” ujarnya.

Program ini merupakan bagian dari hibah pengabdian masyarakat LPPM Unhas yang sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ke depannya, tim Unhas merencanakan pelatihan lanjutan terkait pengolahan pupuk yang lebih efektif dan inovatif, termasuk konversi menjadi bentuk tablet, serta evaluasi dan pendampingan berkelanjutan. Diharapkan, Koperasi EMAS dapat meningkatkan skala produksi dan pendapatan dari sektor pupuk organik.

Kolaborasi antara akademisi dan pelaku ekonomi lokal ini diharapkan turut berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, serta pengelolaan limbah ternak yang ramah lingkungan di Kabupaten Sidrap. (*)

News Feed