Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan DPK mengindikasikan optimisme sektor perbankan dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 127,33 persen, menandakan perbankan sangat aktif menyalurkan pembiayaan. Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terjaga di level 2,65 persen, jauh di bawah ambang batas risiko.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa fungsi intermediasi masih berjalan dengan baik dan perbankan tetap berhati-hati menjaga kualitas kredit yang disalurkan,” tutup Muchlasin.
Dengan fundamental yang kuat, sektor perbankan di Sulampua diyakini akan terus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi regional pada paruh kedua tahun 2025. (edo)