Kecaman Internasional dan Dukungan dari Vatikan
Paroki Latin mengecam keras serangan tersebut, menyebutnya sebagai “tragedi besar dan bentuk penargetan terhadap warga sipil tak berdosa dan tempat suci.” Namun mereka juga menegaskan bahwa tragedi ini hanyalah satu dari banyak penderitaan di Gaza. “Kematian dan kehancuran terjadi di mana-mana,” tegas pernyataan mereka.
Dari Vatikan, Paus Leo XIV melalui Sekretaris Negara Kardinal Pietro Parolin menyampaikan belasungkawa mendalam dan dukungan spiritual kepada seluruh komunitas paroki, termasuk Pastor Romanelli yang terluka akibat serpihan ledakan. Sang Paus juga menyerukan gencatan senjata segera dan tindakan nyata dari para pemimpin dunia.
Israel: “Kami Menyesal, Masih Diselidiki”
Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi atas serangan tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, menyampaikan “penyesalan mendalam atas kerusakan yang menimpa Gereja Keluarga Kudus serta jatuhnya korban sipil.”
“Penyebab insiden masih belum jelas. Hasil penyelidikan akan diumumkan secara transparan,” katanya.
Serangan ini bukan yang pertama menimpa kompleks Gereja Keluarga Kudus. Pada Desember 2024, kompleks ini juga sempat mengalami kerusakan sebagian akibat gempuran di sekitarnya, yang kala itu juga memicu gelombang kecaman dari para pemimpin gereja di Tanah Suci.