FAJAR, MAKASSAR — Kinerja sektor Penjaminan, Dana Pensiun, dan Perasuransian (PPDP) di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mencatatkan tren yang bervariasi sepanjang periode tahun berjalan 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan positif pada sektor penjaminan dan dana pensiun, meski premi perasuransian mengalami tekanan cukup signifikan.
Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Barat, Moch Muchlasin, mengungkapkan bahwa total penjaminan di wilayah Sulampua tumbuh sebesar 32,53 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Hal ini mencerminkan peran penting sektor ini dalam mendukung pembiayaan, khususnya bagi pelaku UMKM dan sektor produktif lainnya.
“Pertumbuhan penjaminan yang kuat ini menunjukkan bahwa masyarakat dan pelaku usaha makin mengandalkan skema penjaminan untuk mengakses pembiayaan. Ini sinyal positif terhadap upaya pemulihan ekonomi di kawasan timur Indonesia,” ujar Muchlasin, Minggu, 20 Juli 2025.
Selain itu, sektor dana pensiun juga menunjukkan kinerja yang stabil dengan pertumbuhan aset mencapai 6,31 persen yoy. Muchlasin menilai hal ini mencerminkan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang.
Namun demikian, kinerja sektor perasuransian mengalami penurunan. Total premi yang dihimpun tercatat mengalami kontraksi sebesar -37,87 persen yoy. Menurut Muchlasin, tekanan ini salah satunya dipengaruhi oleh perlambatan penjualan produk asuransi jiwa dan adanya penyesuaian model bisnis beberapa perusahaan asuransi.
“Kami terus mendorong pelaku industri asuransi untuk berinovasi dan memperkuat literasi keuangan masyarakat, agar kepercayaan terhadap produk asuransi tetap terjaga,” tutupnya.