FAJAR, MAKASSAR – Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sukses menggelar Festival Seni dan Budaya pada 18–19 Juli 2025 di kawasan Cagar Budaya Nasional Benteng Rotterdam, Kota Makassar. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Seni dan Budaya Tradisional, yang bertujuan menjaga keberlanjutan warisan budaya serta menghidupkan kembali seni tradisi agar tetap relevan di mata generasi muda.
Mengangkat tema “Semangat Tradisi Lintas Generasi”, festival ini menampilkan karya-karya yang tumbuh dari akar budaya lokal Sulawesi Selatan, dikemas dalam bentuk pertunjukan yang kreatif dan komunikatif. Program ini menjadi ruang ekspresi bagi seniman daerah sekaligus sarana pendidikan budaya bagi masyarakat.
Seleksi penampil dilakukan secara berjenjang melalui rekomendasi Dinas Kebudayaan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan. Proses kurasi ditangani oleh Alif Anggara, seorang kurator sekaligus akademisi dan praktisi seni pertunjukan yang dikenal aktif dalam pengembangan seni tradisi di wilayah ini.
Pada hari pertama, 18 Juli, tampil:
Cakrawala Seni Indonesia (Bantaeng) dengan karya The Delicious Taste of Kaloli
Sanggar Paraikatte (Bantaeng) dengan Baine ri Adaka
Arthana Art Performance (Makassar) membawakan karya kontemporer Appanno’, yang terinspirasi dari ritual sesajen masyarakat Bugis
Sementara pada 19 Juli, festival dimeriahkan oleh:
Sanggar Tari C_C Project (Luwu Timur) dengan Tari Kreasi 3 Etnis
Sanggar Batara Maru (Maros) dengan Passompe
Pelajar Sejuk Maros dengan karya reflektif Rock Art Butta Salewangang