Dalam sambutannya, Pamong Budaya Ahli Madya, Rinawati Idrus menegaskan pentingnya menghadirkan pertunjukan budaya di situs sejarah seperti Benteng Rotterdam. Menurutnya, ruang-ruang ini berperan sebagai jembatan antara nilai-nilai warisan leluhur dan generasi masa kini.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, Sinatriyo Danuhadiningrat menyampaikan bahwa revitalisasi seni tradisi tidak hanya soal pelestarian, tetapi juga pemberdayaan komunitas seni.
“Kami meyakini bahwa tradisi yang diwariskan tidak hanya untuk dikenang, melainkan untuk terus hidup, tumbuh, dan memberi makna bagi masyarakat hari ini. Festival ini adalah bentuk komitmen kami untuk menghadirkan kebudayaan sebagai ruang hidup yang dinamis, bukan sekadar artefak masa lalu,” ujar Sinatriyo.
Festival Seni dan Budaya Benteng Rotterdam akan digelar secara berkala setiap bulan hingga November 2025. Setiap penyelenggaraan akan menampilkan seniman-seniman terpilih dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Masyarakat luas diundang untuk hadir, menyaksikan, dan merayakan kekayaan seni budaya lokal di jantung Kota Makassar. (*)