FAJAR, JAKARTA – Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), lembaga baru bentukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, bersiap membuka rekrutmen besar-besaran. Lembaga ini tengah membangun fondasi kelembagaan untuk menyambut transisi pengelolaan haji dari Kementerian Agama, sekaligus mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji tahun 2026.
Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa perekrutan ini akan bersifat terbuka dan inklusif, bahkan memberi ruang bagi pemeluk agama selain Islam untuk turut serta.
“Kami sedang mematangkan proses pergeseran SDM perhajian dari Kementerian Agama baik di pusat, wilayah, hingga daerah,” ujar Dahnil kepada wartawan, Sabtu (20/7).
Lembaga Inklusif, Bukan Eksklusif
BP Haji, kata Dahnil, tidak hanya ingin membentuk sistem pengelolaan haji yang profesional dan berintegritas. Lebih dari itu, lembaga ini juga didorong semangat kebangsaan dan keberagaman.
“Rekrutmen SDM akan melibatkan talenta lintas agama. BP Haji ingin tampil sebagai simbol persatuan nasional, bukan sekadar institusi teknokratis,” katanya.
Semangat inklusivitas itu, menurut Dahnil, berangkat dari warisan nilai para pendiri bangsa—para haji masa lalu yang membawa pulang gagasan kebangsaan dan persatuan dari Tanah Suci.
BP Haji juga menekankan pentingnya keterwakilan perempuan dalam struktur kelembagaan. Rekrutmen kali ini disebut akan melibatkan SDM dari kementerian dan lembaga lintas sektor, seperti Kementerian Keuangan, Kemenkumham, Kejaksaan, hingga unsur TNI dan Polri.
“BP Haji dibangun sebagai rumah bersama, dengan semangat integritas, profesionalitas, dan dedikasi untuk kebangsaan,” ujar Dahnil.