FAJAR, JAKARTA – Hasil undian babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kembali mempertemukan Indonesia dengan dua lawan tangguh: Irak dan tuan rumah Arab Saudi. Laga kontra Irak pun memunculkan kembali kenangan manis dari Aji Santoso, legenda PSM Makassar dan Timnas Indonesia.
Aji menjadi salah satu aktor utama kemenangan paling bersejarah Indonesia atas Irak, tepatnya dalam turnamen Piala Kemerdekaan tahun 2000. Kala itu, Indonesia menang telak 3-0.
Salah satu gol tercipta dari aksi gemilang Aji sendiri. “Itu gol yang sangat berkesan,” kata Aji mengenang.
Bermain sebagai bek kiri, ia melakukan penetrasi ke sisi kanan pertahanan Irak lalu melepaskan tendangan melengkung ke tiang jauh. Gol indah itu turut memastikan Indonesia keluar sebagai juara turnamen yang digelar di tanah air.
Lebih istimewa lagi, saat itu Aji menjabat sebagai kapten Timnas dan berstatus sebagai pemain PSM Makassar. Gelar juara Piala Kemerdekaan 2000 pun menjadi persembahan manisnya untuk Merah Putih.
Saran Aji Santoso
Dua dekade lebih berlalu, Aji mengakui bahwa Irak telah berkembang pesat. Menurutnya, lini sayap Irak kini menjadi salah satu kekuatan utama yang harus diwaspadai Indonesia.
“Sayap mereka cepat dan aktif. Harus diantisipasi sejak awal,” ujar pelatih Persela Lamongan itu.
Namun demikian, Aji juga menilai lini pertahanan Irak masih menyisakan kelemahan. Para pemain belakang mereka dianggap kurang cepat dalam merespons pergerakan lawan.
“Kita harus pandai memanfaatkan celah itu. Pegang bola di area lawan, lakukan kombinasi di attacking third, dan ciptakan killer pass,” jelasnya memberi saran taktis.