Cermin Krisis Iklim yang Nyata
Badan Meteorologi Pakistan menyebut curah hujan bulan Juli kali ini 82 persen lebih tinggi dari tahun lalu. Antara 1–15 Juli saja, curah hujan di Punjab melampaui 124 persen dari normal, sementara di beberapa kota seperti Seosan, hujan ekstrem mencapai 115 mm hanya dalam satu jam.
Mantan Menteri Iklim Pakistan, Sherry Rehman, lewat akun X (dahulu Twitter) menyuarakan peringatan keras:
“Ini bukan hanya bencana cuaca, ini adalah wajah nyata krisis iklim yang mempercepat kehancuran wilayah kita.”
Bayangan 2022 Masih Membekas
Otoritas mengingatkan bahwa bencana kali ini berpotensi menyamai banjir tahun 2022—tragedi yang merendam sepertiga wilayah Pakistan dan menewaskan 1.737 orang. Kini, ribuan personel siaga di lapangan, berusaha menanggulangi dampak sambil berharap langit segera bersahabat.
Namun kenyataan pahitnya tetap membayang: di negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, musim hujan bukan lagi rahmat—tapi ancaman yang terus datang lebih awal, lebih deras, dan lebih mematikan. (*)