English English Indonesian Indonesian
oleh

Mahasiswa Unhas Gagas Program Ketahanan Pangan Peternakan di Luwu Timur

FAJAR, MALILI-Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 menggagas program ketahanan pangan di bidang peternakan. Program ini dilaksanakan di Desa Parumpanai dan Desa Kawata, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, bekerja sama dengan PT Vale Indonesia Tbk.

Fokus utama program ini adalah peningkatan sistem peternakan sapi yang lebih terstandarisasi, serta pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi produk yang bernilai guna, seperti biogas dan pupuk kompos. Langkah awal kegiatan dimulai dengan observasi kandang sapi di kedua desa, dilanjutkan dengan seminar program kerja sebagai bentuk sosialisasi dan ajang membangun kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, BUMDESMA, tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga setempat.

“Program ini bertujuan meningkatkan potensi peternakan lokal melalui pendekatan kolaboratif antara mahasiswa, pemerintah lokal, PT Vale Indonesia, dan seluruh lapisan masyarakat,” ungkap salah satu mahasiswa pelaksana.

Salah satu program unggulan yang diperkenalkan adalah pemanfaatan kotoran ternak menjadi energi terbarukan berupa biogas, yang diharapkan dapat mendukung kemandirian energi dan ekonomi masyarakat. Program ini juga mencakup:

Penyusunan kontrak kerja sama antara peternak dengan BUMDESMA dan PT Vale Indonesia

Pelatihan manajemen pemeliharaan ternak

Perancangan desain kandang sapi berstandar

Pembangunan saluran irigasi terhubung dengan instalasi biogas (biogester)

Produksi pupuk kompos

Pembuatan profil peternakan berbasis website untuk memperkenalkan potensi peternakan di desa

Tidak hanya berfokus pada peternakan, mahasiswa juga menyasar aspek ekonomi kreatif masyarakat. Salah satu program inovatif adalah pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi sebagai peluang usaha baru bagi warga.

Selain itu, untuk menangani limbah organik rumah tangga, mahasiswa menggelar pelatihan dan pendampingan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) serta eco-enzim, yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk pertanian dan disinfektan alami.

“Kami melihat banyak limbah organik yang dihasilkan dari pertanian di desa ini. Oleh karena itu, kami menyusun program pembuatan POC dan eco-enzim sebagai solusi penanganan limbah sekaligus meningkatkan nilai guna,” ujar salah satu mahasiswa tim pelaksana.

Menutup rangkaian kegiatan, Rian Saputra, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas, menyampaikan harapannya, “Semoga program kerja yang kami tawarkan ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Parumpanai dan Desa Kawata.” (*)

News Feed