English English Indonesian Indonesian
oleh

Waspada Polihidramnion Selama Kehamilan

Dokter Spesialis obstetri dan ginekologi di RS Primaya IVF, Dr. dr. Samrichard Rambulangi, Sp.OG, Subsp. FER, mengungkapkanpolihidramnion bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

“Diabetes gestasional adalah salah satu penyebab utama, karena kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan produksi urine janin, yang akhirnya memperbanyak cairan ketuban,” jelasnya.

Selain diabetes gestasional, faktor lain seperti kelainan janin, infeksi selama kehamilan, kehamilan kembar, dan gangguan plasenta juga dapat memicu kondisi ini.

“Beberapa janin dengan kelainan bawaan, seperti atresia esofagus atau anensefali, tidak dapat menelan cairan ketuban dengan normal, sehingga jumlahnya terus bertambah,” lanjut Dr. Samrichard.

Salah satu langkah utama dalam pengelolaan polihidramnion adalah mengontrol kadar gula darah, terutama pada ibu hamil dengan diabetes gestasional. “Pasien disarankan untuk menjalani pola makan sehat, rutin berolahraga ringan, dan bila perlu, mendapatkan terapi insulin sesuai anjuran dokter,” kata Dr. Samrichard.

Cegah dengan
Jaga Pola Makan

MENJAGA pola makan dan gaya hidup diyakini bisa menghindari Polihidramnion. Selain itu, jika pasien sudah terlanjur mengidap penyakit ini, ada juga prosedur medis seperti amniosentesis dapat dilakukan.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RS Ibnu Sina, Dr. dr. Nasrudin A. M, Sp.OG(K), MARS, M.Sc., FISQua, AIFO-K, mengatakan amniosentesis bertujuan untuk mengurangi volume cairan ketuban dengan cara mengeluarkannya menggunakan jarum melalui perut ibu.

News Feed