English English Indonesian Indonesian
oleh

Waspada Polihidramnion Selama Kehamilan

FAJAR, MAKASSAR– Dalam proses kehamilan, biasanya para ibu hamil mengalami berbagai kondisi atau gangguan yang membuat tidak nyaman. Salah satunya adalah polihidramnion.
Sebuah kondisi yang sangat langka terjadi pada para perempuan hamil.

Polihidramnion adalah kondisi ketika jumlah air ketuban berlebih pada ibu hamil. Kondisi ini juga dikenal sebagai kelainan cairan ketuban atau hidramnion, dapat menimbulkan berbagai risiko bagi ibu dan janin.

Para ahli mengingatkan bahwa kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat memicu komplikasi serius selama kehamilan dan persalinan.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RS Ibnu Sina, Dr. dr. Nasrudin A. M, Sp.OG(K), MARS, M.Sc., FISQua, AIFO-K, mengatakan polihidramnion terjadi ketika volume cairan ketuban melebihi batas normal.

Idealnya, kata dia, jumlah cairan ketuban berada pada kisaran 500 hingga 1.000 mililiter. Jika melebihi 2.000 mililiter, kondisi ini dianggap sebagai polihidramnion. Dr. Nasrudin menjelaskan gejala utama polihidramnion adalah perut ibu hamil yang membesar secara tidak proporsional dengan usia kehamilan.

“Selain itu, penderita juga bisa mengalami sesak napas, nyeri perut, pembengkakan di kaki dan tangan, serta berkurangnya gerakan janin akibat tekanan yang terlalu besar,” tambahnya.

Mengenai penanganan polihidramnion, Dr. Nasrudin menegaskan bahwa pemantauan rutin oleh dokter sangat penting. “Kita akan melakukan USG berkala untuk mengukur volume cairan ketuban dan memeriksa perkembangan janin. Jika ditemukan peningkatan signifikan, langkah penanganan harus segera dilakukan,” katanya.

News Feed