Tak hanya soal kebersihan, penataan juga mencakup penertiban jalur inspeksi kanal yang selama ini dipenuhi bangunan liar. Ia memastikan pemerintah kota akan menindak tegas bangunan tak berizin yang mengganggu akses pembersihan kanal.
“Kalau jalur inspeksi tertutup, bagaimana kita bisa bersihkan? Padahal jalur ini bisa dijadikan akses alternatif, bahkan ruang publik seperti jogging track,” imbuhnya.
Sinergi Semua Elemen
Munafri mengapresiasi sinergi lintas sektor yang terlibat dalam kegiatan ini. Kehadiran TNI, Polri, Satgas Kebersihan, dan BBWS Pompengan Jeneberang menurutnya menjadi bukti bahwa menjaga kanal adalah kerja bersama.
Dalam kegiatan itu, selain pembersihan kanal dan penanaman pohon, juga dilakukan pendekatan persuasif kepada pelaku UMKM dan pedagang kaki lima melalui PD Pasar untuk mendukung program ini tanpa mengganggu aktivitas ekonomi warga.
“Kanal adalah wajah kota. Kalau aliran air di tengah kota ini bersih dan tertata, maka itu mencerminkan kualitas hidup masyarakat dan budaya kota yang maju,” tutup Munafri.
Lewat program ini, Pemerintah Kota Makassar ingin menjadikan kanal tidak hanya sebagai jalur air. Sekaligus sebagai simbol komitmen kota terhadap lingkungan, kesehatan, dan kenyamanan warganya. (*)
