HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR–Akhir pekan alias weekend telah tiba. Saatnya melepas penat pikiran dan hati dengan piknik.
Bertamasya ke Tombolo Pao merupakan salah satu alternatif. Dijamin banget, Anda akan mendapatkan kepuasan batin. Berwisata ke kawasan alami nan sejuk adalah healing jiwa yang sesungguhnya, dan itu Anda bisa dapatkan di Tombolo Pao.
Tombolo Pao adalah kecamatan paling timur Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Terdapat delapan desa dan satu kelurahan di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, Bone, dan Maros itu. Masing-masing Desa Balassuka, Bolaromang, Erelembang, Kanreapia, Mamampang, Pao, Ta’binjai, Tonasa, dan Kelurahan Tamaona.
Tombolo Pao berjarak 100-an kilometer dari Kota Makassar. Dapat dicapai oleh semua moda kendaraan bermotor. Kultur, tradisi, dan penghidupan masyarakat memiliki kekhasan tersendiri.
Setiap desa memiliki level dingin yang berbeda. Kawasan terdingin adalah Kanreapia, karena berada di kaki Gunung Bawakaraeng. Untuk musim tertentu, suhu kadang berada di level 9 derajat Celsius, lebih dingin dari AC Anda di rumah.
Berikut spot-spot menarik di Tombolo Pao:
- Bantimurung Gallang
Dalam bahasa Konjo, bahasa yang menjadi alat komunikasi utama masyarakat Tombolo Pao, “bantimurung” berarti air terjun. “Gallang” berarti tembaga. Jadi Bantimurung Gallang bisa diartikan air terjun yang mirip tembaga.
Pada musim hujan, air di sungai itu berwarna kuning efek bah yang meluap dari gunung. Lokasi spot ini berada di Dusun Pao, Desa Pao. Dari Tombolo, ibu kota Tombolo Pao, jaraknya hanya tiga kilometer. Kendaraan bisa mengaksesnya.
- Hutan Pinus
Tombolo Pao merupakan salah satu wilayah yang memiliki hutan pinus terluas di Gowa. Tak heran, izin eksplorasi getah pinus terbit di sana. Sejumlah perusahaan mendapat izin untuk melakukan penyadapan getah.
Untuk camping, Desa Tonas, Desa Erelembang, dan Bolaromang, masih memiliki kawasan pinus.
- Gunung
Tombolo Pao juga memiliki koneksi dengan sejumlah gunung. Gunung Bohonglangi, salah satunya. Di lokasi ini sering dijadikan alternatif camping bagi pencinta alam.
Bagi yang butuh “gunung landai”, Puncak dan Mangottong bisa jadi alternatif pilihan. Tidak terlalu mendaki, namun bisa menyaksikan awan berarak dari atas.
- Sungai
Tombolo Pao dikelilingi sejumlah sungai besar dan kecil. Sungai Katangka merupakan yang terbesar dan menjadi lokomotif agrikultur kawasan. Bahkan dari sungai ini pula terdapat industri Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Bonto Panno, Pao.
Sejalur dengan Bantimurung Gallang, air sungai kerap dimanfaatkan sebagai sarana permandian dan berenang. Bisa di Bendungan Balang Baru atau jika ingin menyaksikan Lubuk, bisa mengunjungi daerah Tanggara, di dekat Dusun Buki, Desa Tonas.
- Hortikultura
Kecamatan Tombolo Pao merupakan penghasil utama sayur dan buah di Sulsel. Posisinya sejajar dengan Kabupaten Enrekang. Komoditas unggulannya memang sayur-sayuran.
Nyaris tak ada musim tertentu untuk menyaksikan hortkultura ini. Sepanjang tahun, warga setempat menanam dan memproduksi sayuran segar: kol kembang, kentang, buncis, arcis, tomat, daun bawang, kol, cabai, alpukat, dan lain-lain.
- Sawah
Meski dikenal sebagai daerah hortikultura, Kecamatan Tombolo Pao juga masih memiliki banyak sawah. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri. Hanya saja, masa panen hanya dua kali setahun.
Jika ingin menyaksikan padi, datanglah Februari-April dan Agustus-November. Di situ masa tanam hingga panen berlangsung. (zuk)