FAJAR, GARUT — Pesta pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina menelan korban jiwa. Tiga orang dilaporkan tewas akibat insiden desak-desakan di depan Gedung Pendopo Kabupaten Garut, tempat prosesi resepsi digelar sejak Rabu (16/7).
Korban terdiri dari dua warga sipil dan satu anggota kepolisian. Mereka diduga terinjak-injak saat pintu masuk pendopo dibuka dan ribuan warga berdesakan ingin masuk menghadiri acara yang dikemas sebagai pesta rakyat dan menyediakan makan gratis.
Identitas korban yakni Vania Aprilia (8), warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota; Dewi Jubaedah (61); dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39). Jenazah dua korban sipil kini berada di RSUD dr. Slamet Garut, sementara jenazah anggota kepolisian dibawa ke Rumah Sakit Guntur milik TNI AD.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak penyelenggara maupun aparat. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Joko Prihatin, yang dijumpai di RSUD dr. Slamet hanya menjawab singkat, “No comment.”
Pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra dan Luthfianisa Karlina berlangsung meriah dan menyedot perhatian publik Jawa Barat. Prosesi akad nikah digelar pada Rabu siang di Gedung Pendopo Kabupaten Garut. Sejak Senin (14/7), serangkaian acara adat sudah dilakukan, mulai dari siraman hingga seserahan.
Maula Akbar, pria kelahiran 4 November 1999, merupakan anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Gerindra periode 2024–2029. Ia adalah anak sulung Gubernur Dedi Mulyadi, yang dikenal luas dengan sebutan “KDM” atau “Bapak Aing.”
