English English Indonesian Indonesian
oleh

Sisi Lain Petualangan Abdul Haris Agam Rinjani (3): Agam Kecil Selamatkan Pemulung dari Truk Mundur

“Pada tengah malam itu, saya terjaga. Awalnya mau bangun. Saya dengar ada yang menarik dan membuka resliting tenda. Pikiranku, itu manusia. Mungkin temanku. Makanya tetap saja kulanjutkan tidurku. Antara tidur dan tidak, eh, tiba-tiba kurasa ada benda halus menyentuh dahi hingga ke pipiku. Ternyata pantat monyet… addduhhhh,” cerita Agam Rinjani sambil memainkan rambut gondrongnya. Sekali-sekali memukul-mukul jidatnya.

Mendengar cerita itu, segenap tamu di kediaman Selle KS Dallle spontan terbahak. Ada Naris (kakak kandung Agam Rinjani), Sunarti Zain (Direktur Utama Radar Selatan), Andi Tenri A. Palallo (ibu angkat Agam Rinjani), dan beberapa aktivis lainnya.

Selle KS Dalle tak sabaran bertanya, “Trus kau apakan monyet itu?”

“Saya suruh keluar. Saya bilang, ‘kalau kau tidak keluar, kupotong-potong-ko. Beritahu teman-temanmu di luar, jangan ganggu saya.’ Monyet itu pun pelan-pelan beranjak keluar,” ujar Agam Rinjani.

“Kalau saya begitu, ai….lari-ma. Apalagi sendirian di tenda,” timpal Andi Tenri A. Palallo.

Banyak peristiwa tidak lazim dialami Agam di sekitar gunung Rinjani. Termasuk ketika dirinya dikepung oleh warga dari kampung lereng Rinjani. Dalam kesendirian, ia pun menghadapi orang-orang kampung itu. Prinsipnya, “sepanjang diri ini tulus, kita akan lulus dari ujian dan cobaan. Sepanjang kita tenang, kita yang akan menang.” (Basri Abbas)

News Feed