English English Indonesian Indonesian
oleh

Sisi Lain Petualangan Abdul Haris Agam Rinjani (3): Agam Kecil Selamatkan Pemulung dari Truk Mundur

Cerita ini menjadi “penyambung alur pikir” ketika Agam Rinjani kini kerap melewati peristiwa-peristiwa di luar nalar. Tatkala menolong Juliana Marins, pendaki asal Brasil, misalnya. Batu-batu longsoran dari puncak gunung Rinjani menghujani Agam beserta timnya.

“Saat itu kabut sekali. Jarak pandang Cuma dua meter. Saya hanya melihat bayangan batu-batu sambil menghindar. Banyak yang menjatuhi kepalaku. Untung menggunakan helm standar. Meskipun demikian, biar helm standar kalau batunya yang besar itu mengenai kepala, pasti celaka juga. Pada saat bersamaan, kami juga melindungi mayat Juliana agar tidak lepas dan tidak kena bebatuan. Kami berusaha bisa sampai secepatnya di pos,” kenang Agam Rinjani di kediaman Selle KS Dalle, Senin dinihari, 14 Juli 2025.

Agam tampaknya ditakdirkan untuk “mendonasikan” tenaga dan pikirannya demi keselamatan para pendaki gunung Rinjani. Dalam beberapa kecelakaan, Agam Rinjani terlebih dahulu mimpi. Mimpinya itu pun diceritakan kepada teman-temannya. Tidak lama kemudian, kecelakaan itu betul terjadi.

Lantas apakah Agam Rinjani tidak merasa ketakutan di dalam hutan ketika ada mimpi-mimpi tersebut?

Jangankan mimpi, hal-hal aneh pun sering dia lihat. Sering dia memelototi sosok yang dia tidak kenal berkeliaran di sekitar tendanya dalam hutan. Namun, dalam waktu singkat, tiba-tiba sosok itu menghilang.

Menyaksikan keanehan-keanehan dalam hutan tersebut, Agam Rinjani memandangnya sebagai “kawan seperjuangan”. Yang penting katanya tidak saling mengganggu. Itu pula sebabnya, ketika ada monyet “pintar” yang memasuki tendanya, Agam tidak begitu kaget.

News Feed