Kariernya cukup berwarna. Ia pernah memperkuat sejumlah klub di Brasil seperti Figueirense, Paraná Clube, ABC FC, Guarani, dan America RJ. Di sana, ia mengumpulkan puluhan caps dan belasan kontribusi gol. Sebelum kembali ke Brasil, Franca sempat merasakan kompetisi Eropa saat masih berusia 17 tahun. Ia tampil di Liga Malta bersama Floriana FC dan Kercem Ajax FC—sebuah pengalaman awal yang membentuk kedewasaannya sebagai pesepak bola.
Menurut laman Transfermarkt, ia bergabung dengan Londrina pada 10 Juli 2024. Nilai pasarnya saat ini berada di angka Rp1,7 miliar, tergolong terjangkau bagi pemain asing dengan jam terbang tinggi. Jika jadi bergabung, Franca akan mengisi slot pemain asing keempat, melengkapi proyek ambisius Persija dalam menyusun tim untuk musim baru.
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari manajemen Persija. Namun sinyal “done deal” sudah dihembuskan oleh sejumlah kanal tidak resmi. Pelatih Thomas Doll pun kemungkinan sudah menyiapkan skema yang melibatkan pemain flamboyan ini sebagai pusat kreativitas serangan.
Jakmania, seperti biasa, menyambut kabar ini dengan euforia. Bagi mereka, Franca bukan sekadar nama baru—ia bisa menjadi simbol harapan. Dengan wajah khas dan sentuhan elegan di lapangan, ia diharapkan menjadi seniman baru di lini tengah, pemain yang bisa mengubah arah pertandingan dengan satu umpan atau sepakan.
Kini, tinggal menunggu waktu. Apakah Gustavo Franca benar-benar akan menjelma menjadi “Zorro” yang menyelamatkan lini serang Persija—atau justru sekadar kilatan rumor musim panas yang cepat menguap. Yang pasti, Persija tampak serius membangun tim dengan visi yang lebih tajam untuk musim Super League 2025/2026.