English English Indonesian Indonesian
oleh

Pengaruh Budaya Populer dalam Konten Dakwah Hanan Attaki di Instagram

Teori ini menekankan bahwa media tidak hanya berfungsi sebagai saluran penyebaran informasi, tetapi juga sebagai bidang pertarungan budaya, di mana pengirim dan penerima pesan saling berinteraksi dan membentuk makna bersama.

Media sosial seperti Instagram adalah platform interaktif yang memungkinkan komunikasi dua arah. Dalam hal ini, Hanan Attaki tidak hanya mengirim pesan dakwah kepada audiensnya, tetapi juga menerima feedback melalui komentar, DM, atau reaksi lain dari pengikutnya. Ini sesuai dengan konsep Fiske tentang bagaimana audiens aktif dalam menginterpretasi media, terutama dalam konteks budaya populer.

Penggunaan Elemen Budaya Populer
Hanan Attaki menggunakan berbagai elemen budaya populer—seperti meme, emoji, referensi selebritas, dan gaya hidup modern—untuk menyampaikan pesan dakwah. Fiske berpendapat bahwa budaya populer menjadi alat untuk menyampaikan pesan yang lebih dekat dengan audiens, terutama generasi muda yang menjadi fokus Instagram.

Dengan mengaitkan nilai-nilai agama dengan hal-hal yang sedang tren, Hanan Attaki membentuk pesan dakwah yang lebih relevan dan terjangkau bagi khalayak yang lebih luas. (*)

News Feed