English English Indonesian Indonesian
oleh

Pengaruh Budaya Populer dalam Konten Dakwah Hanan Attaki di Instagram

Hanan Attaki seringkali merespons komentar-komentar yang ditinggalkan pengikutnya, memberikan tips, menjawab pertanyaan seputar kehidupan agama, atau sekadar memberikan kata-kata motivasi. Interaksi semacam ini membangun rasa komunitas di antara pengikutnya, di mana mereka merasa bahwa dakwah yang disampaikan bukanlah sesuatu yang asing atau jauh dari kehidupan mereka, tetapi sesuatu yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Hanan Attaki juga sering mengadakan sesi live streaming di mana ia berbicara langsung dengan audiens, membahas topik-topik tertentu, atau bahkan melakukan sesi tanya jawab. Hal ini memungkinkan audiens untuk lebih terhubung dengan dirinya secara personal, memperkuat makna yang terkandung dalam pesan dakwah, dan menciptakan hubungan yang lebih erat antara dai dan jamaah.

Teori Media dan Budaya Populer oleh John Fiske sangat relevan dalam menjelaskan bagaimana Hanan Attaki menggunakan media sosial dan budaya populer untuk menyampaikan pesan dakwah di Instagram. Teori ini menekankan bahwa dalam komunikasi kontemporer, audiens memiliki peran aktif dalam membentuk makna dan interpretasi terhadap pesan yang disampaikan.

Dengan menggunakan elemen-elemen budaya populer, Hanan Attaki tidak hanya menyampaikan pesan agama, tetapi juga membentuk komunitas digital yang aktif dalam berinteraksi, menciptakan makna, dan membentuk identitas sosial mereka. Ini mencerminkan bagaimana media sosial menjadi arena interaktif di mana budaya populer dan nilai-nilai agama saling berinteraksi dan membentuk makna di dalam komunikasi kontemporer.

News Feed