Konten yang disajikan tidak hanya memberikan informasi agama, tetapi juga motivasi dan solusi bagi permasalahan kehidupan sehari-hari, seperti kesehatan mental dan pencarian jati diri. Budaya populer merujuk pada tren, ide, dan produk budaya yang diterima secara luas oleh masyarakat, terutama oleh generasi muda. Ini bisa mencakup musik, film, selebritas, mode, serta teknologi yang sedang tren.
Media sosial, khususnya Instagram, telah menjadi sarana yang sangat efektif dalam menyebarkan budaya populer. Dalam konteks dakwah, budaya populer bisa menjadi alat yang ampuh untuk menarik perhatian audiens muda yang semakin kritis terhadap cara-cara dakwah tradisional.
Instagram, sebagai platform berbasis visual, memungkinkan penyampaian pesan yang lebih menarik melalui gambar, video, dan teks singkat. Hanan Attaki, dengan pengikut yang mencapai jutaan, telah berhasil mengoptimalkan potensi Instagram untuk berdakwah dengan cara yang sangat modern dan sesuai dengan gaya hidup audiens muda.
Melalui penggunaan elemen-elemen budaya populer, Hanan Attaki menyampaikan pesan-pesan agama yang tidak hanya relevan tetapi juga mudah diterima dan dipahami oleh audiens muda.
Gaya dakwahnya yang santai dan penuh humor membuat pesan-pesan agama terasa lebih ringan, bahkan ketika membahas topik yang mendalam sekalipun. Melalui kombinasi teks yang sederhana dan visual yang kuat, Hanan Attaki berhasil menjembatani antara nilai-nilai agama dan dunia budaya populer yang lebih akrab dengan audiens muda.
Penggunaan Visual dan Simbolisme
Salah satu ciri khas dakwah Hanan Attaki adalah penggunaan gambar dan video yang sering kali menggambarkan kehidupan sehari-hari yang relatable.
