“Percuma SK ini. Tidak ada nilainya kalau kami diperlakukan tidak adil,” kata pria berinisial YB, usai membuang dokumen itu.
YB bukan satu-satunya yang geram. Peserta lain, LR, menyebut ada dugaan permainan sistemik yang melibatkan admin panitia seleksi daerah (Panselda). “Kami menduga ada manipulasi data administrasi. Pagi tadi kami sudah ke Inspektorat bawa daftar nama-nama yang diduga disisipkan secara tidak sah,” ucap LR.
Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, yang sebelumnya sempat angkat suara, mengaku telah menginstruksikan BKPSDM bekerja sama dengan para pelapor untuk mengumpulkan bukti dan menyerahkannya ke Inspektorat. Ia menegaskan tidak akan mentoleransi siapa pun yang terbukti bermain dalam seleksi ASN tersebut.
“Kita akan tindak tegas. Tidak ada ruang untuk manipulasi dalam birokrasi,” ujar Frederik, seperti dikutip dari pernyataan resminya pekan lalu. (edy)