FAJAR, MAKASSAR — Tubuhnya kecil. Tingginya hanya 167 sentimeter. Tak ada yang istimewa jika sekadar membandingkan dengan postur pemain asing lain di BRI Super League. Tapi Daisuke Sakai bukan sekadar pemain asing. Ia tetap mendapat tempat di skuad PSM Makassar musim ini, dan itu sudah cukup jadi pernyataan.
Daisuke terlihat ikut ambil bagian dalam latihan PSM yang digelar pekan ini. Ia datang seperti biasa: tenang, nyaris tanpa suara. Tapi kehadirannya menyiratkan satu hal bahwa Bernardo Tavares belum ingin melepasnya.
Tavares bukan pelatih yang sembarangan memberi kepercayaan. Ia menyukai pemain yang bekerja dalam diam, tapi konsisten di lapangan. Daisuke, dalam banyak hal, memenuhi kriteria itu. Tak terlalu menonjol, tapi tak tergantikan.
Sebagai pemain asing, Daisuke jauh dari stereotip. Ia lebih sering berada di posisi yang tak terlihat kamera, tapi justru dari situlah lahir momen-momen krusial. Musim lalu, PSM sempat kesulitan menciptakan celah serangan , hingga kerap Daisuke muncul dengan aksinya yang tak terduga.
Akun Instagram resmi klub pun menyoroti kembalinya sang pemain. Dalam unggahan bergaya santai, admin klub menulis dialog jenaka:
“Mimin: how are u bro? Daisuke: baji-baji jieee, mantap.”
Daisuke datang ke Makassar pada musim lalu. Debutnya ditandai dengan pose kamehameha ala Goku dari Dragon Ball. Tapi ada juga yang biasa menyebutnya “Sasuke” entah karena kemiripan nama, atau karena sosoknya yang senyap tapi mematikan seperti tokoh di serial Naruto itu.
