FAJAR, JAKARTA – Di tengah persiapan menuju ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia bergerak dalam senyap. Lawan yang akan dihadapi bukan sembarangan, Irak dan Arab Saudi. Dua tim kuat dari kawasan Timur Tengah dengan sejarah panjang di pentas internasional. Sadar bahwa lawan kali ini jauh lebih tangguh dibanding putaran sebelumnya, PSSI pun mempercepat langkah mereka, bukan di lapangan, melainkan di meja negosiasi.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengonfirmasi bahwa federasi tengah menyelesaikan proses naturalisasi dua pemain keturunan baru. Keduanya disebut berposisi sebagai penyerang dan telah menyatakan komitmen untuk membela Merah Putih. “Ada dua tambahan yang kami sedang seriusin. Dan sepertinya tadi malam, dua-duanya komit untuk bergabung,” kata Erick saat ditemui di Jakarta International Stadium, Jumat, 18 Juli 2025.
Meski demikian, Erick menolak menyebutkan identitas keduanya. “Saya belum bisa ngomong. Tunggu waktunya,” ujarnya.
Langkah ini menjadi kelanjutan dari strategi jangka panjang PSSI yang sejak 2023 aktif memburu talenta diaspora, terutama dari Eropa, untuk memperkuat tim nasional di semua level usia. Absennya Ole Romeny karena cedera menjadi salah satu pemicu percepatan ini. Romeny, penyerang yang baru dinaturalisasi, diproyeksikan menjadi bagian penting dalam skema Patrick Kluivert. Tanpanya, lini depan Indonesia terancam pincang menghadapi lawan-lawan kelas berat.
Di luar dua nama misterius itu, PSSI juga tengah memroses empat pemain keturunan lain. Mauro Zijlstra, pemain muda yang berbasis di Belanda, sedang disiapkan untuk memperkuat Timnas U-23. Sementara itu, Isabel Kopp, Isabelle Nottet, dan Pauline van de Pol tiga pesepak bola wanita berdarah Indonesia juga tengah dalam proses naturalisasi untuk memperkuat Timnas Putri.
