English English Indonesian Indonesian
oleh

Tentang Rasyid Bakri, Pangeran PSM Makassar yang Tak Pernah Pergi

FAJAR, MAKASSAR — Di tengah hingar-bingar sepak bola modern yang dipenuhi transfer jutaan rupiah, loyalitas menjadi langka. Namun, ada satu nama tetap berdiri kukuh bersama klub yang membesarkannya: Rasyid Assyahid Bakri.

Sudah 14 tahun ia mengenakan seragam merah marun PSM Makassar. Dalam kurun waktu itu, dua gelar juara telah dipersembahkan untuk klub tercintanya: Piala Indonesia 2019 dan Liga 1 2022/2023, sekaligus mengakhiri penantian panjang selama 23 tahun.

Namun demikian, semua itu lebih dari sekadar trofi. Rasyid mempersembahkan sesuatu yang langka di zaman ini: kesetiaan. Tidak heran jika dia dijuluki sebagai “Pangeran PSM Makassar”.

Putra Gowa
Lahir di Gowa, 17 Januari 1991, Rasyid tumbuh bersama bola sejak belia. Ia mengasah kemampuannya di Makassar Football School (MFS) 2000, lalu tampil di panggung internasional lewat Danone Nations Cup di Prancis tahun 2005.

Bakatnya tidak pernah lepas dari radar PSM. Setelah melewati masa pembinaan di tim U-15 dan U-21, Rasyid tampil mencolok di Liga Primer Indonesia 2011/2012.

Tak butuh waktu lama, Timnas Indonesia U-23 memanggilnya untuk tampil di Asian Games 2014. Di laga uji coba melawan AS Roma, ia bahkan mencetak satu-satunya gol Garuda muda saat melawan deretan bintang seperti Francesco Totti, Raja Nainggolan, dan De Rossi.

Diuji Cedera, Ditantang Waktu
Meski demikian, jalannya tak selalu mulus. Rasyid sempat hilang dari radar akibat cedera ACL parah jelang Liga 1 2017. Ia harus menepi selama tujuh bulan—masa yang bagi sebagian pemain bisa berarti akhir karier.

News Feed