English English Indonesian Indonesian
oleh

Program Electrifying Marine PLN dan IZI Sasar Nelayan Kuri Caddi

FAJAR, MAROS – PT PLN (Persero) melalui Pusat Manajemen Proyek (Pusmanpro) menyalurkan bantuan dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Electrifying Marine di Dusun Kuri Caddi, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Kamis, 17 Juli 2025.

Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan mitra strategis, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), dengan menyasar para nelayan dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) di wilayah pesisir. Melalui program ini, para nelayan dan pelaku usaha diberikan berbagai peralatan modern berbasis listrik untuk menunjang produktivitas dan efisiensi kerja.

General Manager PLN Pusmanpro, Sukahar, menjelaskan bahwa pemanfaatan listrik menjadi fondasi penting dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan.
“Dengan pemanfaatan listrik yang tepat guna, kami berharap para nelayan dan kelompok usaha di Kuri Caddi bisa lebih produktif dalam menangkap dan mengolah hasil laut,” jelasnya.

Sementara itu, Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN Pusmanpro, Ema May Rizal, menuturkan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi antara PLN dan IZI Sulsel.
“Kami menyalurkan bantuan berupa alat-alat yang mendukung produktivitas UMKM di Kuri Caddi, seperti alat pengolahan kepiting, penggorengan, dan mesin press untuk kemasan agar tampil lebih menarik,” ujarnya.

PLN juga menyiapkan fasilitas ruangan produksi yang bersih dan higienis guna meningkatkan standar produk olahan. Ema menambahkan, pihaknya bersama IZI akan terus melakukan pendampingan selama satu tahun ke depan.
“Nantinya kami akan evaluasi apakah program ini bisa berlanjut atau perlu dikembangkan lagi,” tambahnya.

Pemilihan Kabupaten Maros sebagai lokasi program juga didasarkan pada potensi wilayah pesisir yang relevan dengan tujuan pemberdayaan nelayan. Maros menjadi daerah pesisir pertama yang menerima program Electrifying Marine ini.

Bantuan disalurkan kepada dua kelompok utama, yakni Kelompok Usaha Bersama Moms Keren dan kelompok nelayan Kuri Caddi.

Ketua KUB Moms Keren, Nurdiana, mengaku sangat terbantu dengan dukungan dari PLN.
“Usaha kami sudah berjalan enam tahun dan fokus mengolah hasil laut serta sumber daya lokal menjadi produk makanan dan minuman,” tuturnya.
Dia berharap bantuan ini dapat meningkatkan kapasitas produksi serta memperluas jangkauan pemasaran.
“Bukan hanya di Maros, tapi juga ke luar daerah bahkan luar negeri,” harapnya.

Produk yang dihasilkan kelompoknya antara lain keripik rajungan, keripik ikan, teh Kalli-kalli, dan sambal ikan bete-bete, dengan harga jual berkisar Rp15 ribu hingga Rp25 ribu. Omzet bulanan kelompok ini mencapai Rp4 juta hingga Rp5 juta.

Ucapan terima kasih juga datang dari Idul, seorang nelayan Pantai Kuri Caddi yang menjadi salah satu penerima bantuan.
“Terima kasih kepada PLN dan IZI atas bantuan peralatan yang sangat membantu kami dalam meningkatkan hasil tangkapan,” ujarnya.

Bantuan yang disalurkan meliputi sonar ikan, powerbank kapal, cold storage, mesin pengemas, mesin pengolah, serta berbagai peralatan pendukung lainnya. Selain itu, para penerima manfaat juga mendapatkan pelatihan untuk mengoperasikan alat secara optimal dan meningkatkan nilai tambah produk olahan mereka.

Total anggaran yang dikucurkan PLN untuk program ini mencapai Rp226 juta.
(rin/*)

News Feed