FAJAR, MAROS — Tim Peneliti dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ciputra Makassar melaksanakan kegiatan penelitian bertajuk “Menuju Green Economy: Peran Quadruple Helix dalam Mendorong Transformasi Digital dan Inovasi Keuangan bagi Keberlanjutan UMKM”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah bergengsi yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (Kemdiktisaintek) tahun pelaksanaan 2025.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bonto Bunga, sebuah desa yang dikenal aktif dalam mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Kehadiran tim peneliti disambut dengan antusias oleh pemerintah desa setempat.
Kepala Desa Bonto Bunga, Muh Nasir, S.Ag, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap tim peneliti STIE Ciputra Makassar. Menurutnya, kolaborasi ini sangat strategis dalam mendorong UMKM desa agar mampu berkembang secara mandiri dan berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran tim peneliti dari STIE Ciputra Makassar. Penelitian ini sangat relevan dengan kondisi desa kami yang tengah membangun potensi UMKM lokal. Kami berharap hasil riset ini bisa menjadi rujukan dalam menyusun kebijakan desa yang pro UMKM dan ramah lingkungan. Ini langkah maju untuk menjadikan Desa Bonto Bunga sebagai desa percontohan ekonomi hijau di Kabupaten Maros ,” ujar Muh Nasir, Kamis, 17 Juli.
Ketua Tim Peneliti, Dr. St. Salmah Sharon, SE., M.Si., Ak., CA., CSRS., CSRA., CPFR, menjelaskan bahwa riset ini menekankan sinergi antara empat pilar utama: akademisi, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat (quadruple helix).