English English Indonesian Indonesian
oleh

Dampak Positif Kehadiran Pabrik Porang di Bulukumba, Harga Naik Petani Senang

FAJAR, BULUKUMBA — Tanaman porang yang dulunya dianggap sebagai tanaman liar dan tidak bernilai oleh masyarakat Bulukumba, kini justru menjadi komoditas yang dibudidayakan secara serius. Dalam bahasa lokal Bulukumba, tanaman ini dikenal dengan nama tire.

Seiring berkembangnya minat masyarakat terhadap budidaya porang, kini telah berdiri tiga pabrik pengolahan porang di Bulukumba. Kehadiran pabrik ini memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan harga jual porang di tingkat petani.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, harga porang pada tahun lalu masih berada di kisaran Rp7.500 hingga Rp8.000 per kilogram. Namun setelah dua pabrik tambahan beroperasi, harga porang tahun ini melonjak hingga mencapai Rp10.000 hingga Rp13.000 per kilogram.

Rahman, salah seorang warga Kecamatan Kindang, mengaku sangat bersyukur dengan naiknya harga porang. Ia sempat pesimistis ketika harga porang pernah anjlok drastis.

“Alhamdulillah, sekarang harga porang sudah naik. Tahun sebelumnya saya sempat kehilangan semangat karena harganya hanya Rp3.000 per kilogram. Tapi sejak ada pabrik porang di Bulukumba, harganya mulai naik lagi,” ungkap Rahman saat ditemui di Kindang, Kamis, 17 Juli 2025.

Ia menambahkan bahwa semakin banyak warga di Kindang yang kini tertarik menanam porang. Selain mudah dibudidayakan, tanaman ini juga memiliki masa panen yang relatif cepat.

“Sekarang makin banyak warga yang menanam porang karena melihat prospek ke depannya cukup menjanjikan dengan adanya pabrik di sini. Saya berharap pabrik porang di Bulukumba bisa terus berkembang agar petani porang makin sejahtera,” tutupnya. (Fad)

News Feed