FAJAR, BULUKUMBA – Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, resmi melantik Nasrul Adam sebagai Kepala Desa Bontosunggu Pengganti Antar Waktu (PAW) di Kantor Desa Bontosunggu, Kecamatan Gantarang, pada Rabu, 16 Juli 2025.
Dalam sambutannya usai pelantikan, Nasrul Adam menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan program-program strategis, terutama di sektor ketahanan pangan, sesuai arahan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah Bulukumba.
Nasrul menyebut, sektor pertanian dan peternakan akan menjadi fokus utama untuk membangkitkan perekonomian warga dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD), yang hingga kini masih nol.
“Insyaallah, ketahanan pangan akan menjadi program prioritas. Apalagi, mayoritas warga Bontosunggu bergerak di sektor pertanian,” ujar Nasrul.
Ia menjelaskan, Desa Bontosunggu memiliki sekitar 4.000 hektar lahan pertanian sawah, jumlah ini empat kali lebih luas dibandingkan lahan perkebunan yang ada.
“Selanjutnya kami akan mencoba mengembangkan sektor peternakan, seperti ayam petelur. Ini potensi besar yang bisa dikelola, tentu harus dibicarakan dulu dalam musyawarah desa,” tambahnya.
Nasrul juga menekankan pentingnya keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penggerak ekonomi desa melalui unit-unit usaha produktif.
“Kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak. Insya Allah kami akan berupaya maksimal dan menjalin kolaborasi, terutama dengan BUMDes,” tuturnya.
Sehari sebelumnya, pada Selasa, 15 Juli 2025, Bupati Andi Muchtar juga melantik dua Kepala Desa PAW lainnya, yakni Kepala Desa Bontobulaeng di Kecamatan Bontotiro, dan Kepala Desa Tibona di Kecamatan Bulukumpa.
Dalam arahannya kepada ketiga Kepala Desa PAW, Bupati yang akrab disapa Andi Utta itu menekankan pentingnya kepemimpinan yang visioner dan produktif.
“Pemimpin sejati itu lebih banyak bekerja daripada bercerita. Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, jemput bola untuk urusan administrasi kependudukan, dan edukasi warga agar lahannya bisa lebih produktif,” pesan Andi Utta.
Ia juga mengingatkan agar para kepala desa tidak terlena dengan rutinitas tanpa aksi nyata.
“Jangan bermimpi hidup kita akan membaik kalau kita pelihara rasa malas,” tegasnya memotivasi. (fad/*)