Tidak hanya membebaskan uang kuliah, Unifa juga menyediakan uang saku rutin bagi mahasiswa penerima beasiswa. Hal ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan hidup sehari-hari selama menempuh pendidikan di kampus.
“Tujuan akhirnya adalah menciptakan lulusan berkualitas yang bisa mengubah nasib keluarga dan komunitasnya. Kuliah tak boleh lagi menjadi hak istimewa, tetapi hak semua anak bangsa,” tegasnya.
Program tersebut kata Dr Muliyadi, juga menjadi bagian dari dukungan Unifa terhadap target pemerintah. Terutama dalam penghapusan kemiskinan ekstrem dan peningkatan akses pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.
“Dengan semangat inklusivitas dan keberpihakan terhadap kelompok rentan, Unifa menunjukkan bahwa kuliah gratis bukan impian. Asal dilakukan melalui jalur dan komitmen yang tepat,” ucapnya.
Salah satu panitia penerimaan mahasiswa baru Unifa, Sri Wulandari Majid mengatakan, saat ini pendaftaran untuk jalur beasiswa ini telah dibuka dan akan berakhir pada 31 Juli 2025.
Proses pendaftaran dilakukan secara daring maupun luring, dengan mengisi formulir dan melengkapi dokumen persyaratan.
“Jadi peserta yang sudah mengisi link formulir, langsung diberikan jadwal tes wawancara. Dibagi menjadi dua sesi: pagi dan siang,” ucapnya. (*)
