FAJAR, MAKASSAR — Kompetisi Super League 2025/2026 kian mendekat. Di tengah dinamika bursa transfer, Persib Bandung bergerak cepat. Teranyar, Maung Bandung mendaratkan pemain timnas Irak, Frans Putros, untuk menambal celah di lini belakang. Sebaliknya, PSM Makassar masih belum menunjukkan langkah serupa. Padahal kebutuhan akan pemain bertahan berkualitas semakin nyata.
Pelatih Persib, Bojan Hodak, terang-terangan menyebut sektor pertahanan sebagai titik rapuh yang harus diperkuat. Evaluasi dari ajang Piala Presiden tak bisa dibantah. Persib selalu kebobolan.
Persib memang punya alasan kuat untuk bergerak agresif. Mereka tak hanya akan bersaing di level domestik, tapi juga membawa nama Indonesia di Liga Champions Asia.
PSM Masih “Tipis” di Belakang
Sementara itu di Makassar, Bernardo Tavares belum menambah lagi stok pemain bertahan asing. Saat ini, lini belakang Pasukan Ramang hanya mengandalkan trio asing: Yuran Fernandes, Aloisio Neto, dan Victor Luiz. Di luar itu, ada tiga pemain lokal: Syahrul Lasinari, Daffa Salman, dan Sulthan Zaky. Artinya, cuma enam pemain untuk menjaga empat posisi lini belakang—jumlah yang sangat minim jika mengingat intensitas dan fisik keras liga.
Tavares dikenal sebagai pelatih yang kukuh dengan formasi empat bek. Bila skema itu tetap dipegang, maka PSM hanya memiliki dua pelapis di sektor belakang. Tanpa kedalaman skuat yang mumpuni, risiko kelelahan dan cedera bakal jadi bom waktu.
Absennya M. Arfan, gelandang bertahan serba bisa, juga menambah kekhawatiran. Sosok jangkar yang bisa menutup celah dan ditarik ke belakang jelas dibutuhkan. Namun hingga pertengahan Juli ini, belum ada tanda-tanda rekrutan baru di posisi tersebut.