English English Indonesian Indonesian
oleh

Pengawasan Lemah, Beras Oplosan Masih Beredar di Sulsel: Tanggung Jawab Siapa?

MAKASSAR, FAJAR – Beberapa merek beras yang diduga oplosan masih dipasarkan di sejumlah pusat perbelanjaan. Ini mengindikasikan bahwa pengawasan masih lemah. Lantas, tanggung jawab siapa?

Pemerintah telah mengumumkan 212 merek berat diduga oplosan. Ada 10 perusahaan besar yang diduga memproduksi beras oplosan. Modusnya, beras medium dicampur premium. Modus lainnya, banyak merek yang dipasarkan tak sesuai takaran.

Merek beras yang diduga oplosan juga beredar di Sulsel. Merek beras tersebut mulai dari Sania, Sovia, Fortune, dan Siip yang diproduksi Wilmar Group. Merek beras ini ditemukan oleh Satgas Pangan di Sulsel, Aceh, Lampung, Jabodetabek, dan Yogyakarta.

Selain Wilmar Group, beras merek Alfamidi Setra Pulen, Setra Ramos, dan Food Station juga ditemukan beredar di Sulsel, Aceh, Kalsel, dan Jabar. Beras tersebut diproduksi PT Food Station Tjipinang Jaya. Perusahaan pangan ini milik Pemprov DKI Jakarta.

Penelusuran FAJAR di beberapa minimarket di Jalan Boulevard dan Jalan Toddopuli, Makassar, tidak satupun beras yang diduga oplosan terpajang. Begitupun di sejumlah minimarket di Jalan Adyaksa, Jalan Prof Abdurrahman Basalamah, Urip Sumoharjo, dan BTP.

Sejumlah karyawan minimarket menyatakan bahwa beras tersebut sudah tidak dipasok lagi. Bahkan ada beberapa stok ditarik dari pasaran.

“Stok beras sudah kosong, kecuali beras merah,” ujar salah seorang karyawan yang meminta identitasnya disembunyikan, Selasa (15/7/2025).

Namun berbeda di sejumlah toko ritel besar. Penelusuran FAJAR di toko ritel besar di Jalan Boulevard Makassar, masih ditemukan beras merek Setra Ramos. Bahkan pada toko ritel modern tersebut beras yang dipajang lebih dominan.

News Feed