English English Indonesian Indonesian
oleh

Piala Presiden 2025: Membangun Peradaban Sepak Bola Demi Cita-cita Garuda Mendunia

Indonesia hanya butuh menghadirkan dan membangun infrastruktur dengan baik. Laga final Piala Presiden 2025 yang sempat dihentikan karena Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, tergenang air akibat curah hujan yang tinggi adalah sentilan sederhana tentang infrastruktur sepak bola di negeri ini yang belum sepenuhnya siap.

Fakta bahwa sejumlah klub BRI Super League masih menjadi musyafir karena tidak punya stadion adalah gambaran nyata untuk lebih lanjut mempertanyakan keseriusan bangsa ini untuk membangun sepak bolanya. Belum lagi ketiadaan lapangan yang representatif untuk berlatih, termasuk untuk SSB.

Makanya, Indonesia harus berani berinvestasi. Stadion dan lapangan yang layak untuk berkompetisi serta tempat berlatih dan membangun mimpi harus dihadirkan setidaknya di setiap ibu kota provinsi.

Selain itu, pembinaan berjenjang harus berjalan dengan baik sesuai program PSSI. Begitu juga dengan kompetisi pada setiap jenjang usia. Harus dijalankan secara konsisten serta digarap dengan serius sebagai penyokong kompetisi utama; BRI Super League.

Pada akhirnya, jika pengelolaan sepak bola dilakukan dengan penuh komitmen dan serius, olah raga ini bukan tidak mungkin akan menjadi jalan alternatif baru untuk mengurangi angka kemiskinan.

Bangsa ini bisa belajar dari negara seperti Brasil. Mereka memasok pemain ke seluruh penjuru dunia dan bisa berkembang salah satunya karena sepak bola.

Khusus di Liga Indonesia, data per 14 Juli 2025, sudah ada 44 pemain asal Brasil yang terdaftar sebagai pemain BRI Super League 2025/2026. Angka itu jauh di atas kontribusi pemain dari negara lainnya.

News Feed