English English Indonesian Indonesian
oleh

Lima Bendung Rusak di Luwu dan Suplai Air ke Ribuan Hektare Sawah Terhenti, Ini Respons Bupati

FAJAR, BELOPA — Pasokan air ke ribuan hektare sawah di Kabupaten Luwu terhenti akibat kerusakan pada lima bendung irigasi. Dampaknya, para petani kesulitan mengairi lahan mereka menjelang musim tanam.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Luwu, Ikhsan Asaad, menjelaskan bahwa lima bendung yang mengalami kerusakan berada di wilayah Suli Barat, Suli, Bajo Barat, dan Larompong.
“Lima bendung ini merupakan kewenangan kabupaten, sementara dua lainnya merupakan kewenangan provinsi,” ujar Ikhsan, Senin, 14 Juli.

Ia merinci bendung yang menjadi kewenangan kabupaten, yakni Bendung Komba, Lumaring, Mamara, Salubua, dan Kaili Hulu. Sementara dua bendung yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan adalah Bendung Laranduk dan Bendung Lekopini.

Menanggapi keluhan masyarakat, khususnya petani, Bupati Luwu Patahudding turun langsung meninjau kondisi bendung dan saluran irigasi di Kecamatan Suli Barat dan Larompong pada Senin (14/7).

Kunjungan ini menjadi bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Luwu dalam merespons aspirasi masyarakat serta memastikan ketersediaan air bagi sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

Di Kecamatan Suli Barat, Bupati meninjau langsung salah satu bendung yang nyaris jebol akibat banjir. Akibatnya, saluran irigasi mengalami kerusakan parah dan tidak dapat berfungsi optimal.

“Masyarakat, terutama petani, sangat bergantung pada air. Jika tidak tersedia, bagaimana mereka bisa menanam? Saya sudah minta Dinas PUPR dan Dinas Pertanian segera melakukan pendataan teknis dan mengusulkan langkah perbaikan,” tegas Patahudding.

Usai dari Suli Barat, rombongan yang turut didampingi Kepala Dinas PUPR Ikhsan Asaad dan Sekretaris Dinas PUPR Usdin Iskandar, melanjutkan peninjauan ke Bendung Larompong. Di lokasi tersebut, warga mengeluhkan tingginya sedimentasi di dasar bendung, yang menghambat aliran air ke sawah.

Menanggapi hal itu, Bupati menyampaikan bahwa pihaknya akan mengupayakan pengerukan dan perbaikan teknis lainnya dalam waktu dekat.

“Insyaallah ini akan segera kita tindak lanjuti. Pertanian adalah sektor prioritas, dan pemerintah tidak boleh membiarkan petani kesulitan air,” ujarnya.

Aksi cepat Bupati Luwu ini mendapat apresiasi dari masyarakat dan para petani. Mereka berharap perhatian dari pemerintah bisa segera diwujudkan dalam bentuk perbaikan nyata di lapangan.
(shd)

News Feed