MAKASSAR, FAJAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan izin operasional Bank Syariah Matahari (BSM). Bank ini bakal menjadi kekuatan baru keuangan syariah.
Bank milik ormas Muhammadiyah tersebut hasil transformasi dari BPR Matahari Artadaya. BPR ini berada di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka).
Transformasi ini menjadi tonggak awal menuju pendirian bank umum syariah yang diharapkan bisa menjadi pilar ekonomi umat.
BSM diprediksi menjadi bank besar ke depan. Ormas Muhammadiyah memiliki 167 perguruan tinggi, 67 pondok pesantren, 47 rumah sakit, 217 poliklinik, 82 rumah bersalin, 81 koperasi, dan 22 minimarket. Seluruh aset Muhammadiyah ditaksir hingga Rp400 triliun.
Itu belum termasuk kekayaan kas amal usaha Muhammadiyah yang tesimpan di bank yang jumlahnya bisa melebihi Rp1000 triliun. Jika dana itu dialihkan ke BSM, kekuatannya akan sangat besar.
Ekonom Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sutardjo Tui, menilai kehadiran BSM tidak sekadar menambah jumlah institusi keuangan syariah di Indonesia. Akan tetapi, BSM membawa misi moral dan sosial yang selama ini cenderung diabaikan bank-bank syariah konvensional.
“Ini bukan bank biasa. Bank Syariah Matahari lahir dari basis nilai dan jaringan kuat Muhammadiyah, yang asetnya tersebar luas di seluruh Indonesia. Jika dijalankan secara murni syariah tanpa target keuntungan konvensional ini bisa menjadi episentrum baru ekonomi umat,” kata Sutardjo, Senin, (14/7/2025).
Sutardjo menyoroti pentingnya konsistensi dalam menjalankan prinsip syariah secara menyeluruh. Termasuk dalam hal pembiayaan tanpa praktik bunga terselubung, serta penghapusan kewajiban jaminan bagi UMKM.