Selama ini masyarakat kecewa karena banyak bank syariah hanya “ganti baju”. Bagi hasil, tetapi faktanya tetap ada angka tetap, target margin, bahkan penalti keterlambatan yang menyerupai riba.
“Kalau Bank Syariah Matahari bisa menghindari jebakan ini, dia bisa menjadi role model,” akunya
Sutardjo juga mendorong agar instruksi atau imbauan resmi dari Muhammadiyah kepada warga dan institusinya untuk menyimpan dan memutar dananya di Bank Syariah Matahari segera diberlakukan.
“Itu kekuatan besar. Likuiditas bank langsung kuat, dan bisa mendongkrak pembiayaan ke sektor riil, terutama UMKM,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa semakin banyaknya bank syariah di Indonesia tidak akan mengganggu sistem perbankan konvensional, justru akan mendorong terjadinya koreksi internal dalam sistem perbankan secara umum.
Bank konvensional akan mulai mengevaluasi cara kerjanya, apalagi jika masyarakat mulai migrasi ke bank syariah karena melihat keunggulan etik dan spiritual. “Ini persaingan sehat yang bisa memperbaiki
iklim perbankan.” tuturnya.
Sebagai catatan, berdasarkan Global Islamic Economy Indicator 2024, Indonesia masih menempati peringkat ketiga dunia dalam ekosistem ekonomi syariah, di bawah Malaysia dan Arab Saudi.
Sutardjo optimistis kehadiran Bank Syariah Matahari dapat menjadi lokomotif untuk mengangkat posisi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
“Prinsip Islam itu jelas: tidak boleh ada orang miskin di lingkungan orang muslim yang mampu,” akunya.
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menegaskan bahwa BSM merupakan institusi keuangan strategis milik Muhammadiyah. Mereka hadir untuk memperkuat kemandirian ekonomi umat berbasis prinsip keadilan, keberlanjutan, dan syariah.