FAJAR, SOPPENG – Suasana aula Desa Belo, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, tampak berbeda pada Selasa (15/7/2025) pagi itu. Deretan mahasiswa berpakaian almamater merah marun Universitas Hasanuddin (Unhas) bersiap mempresentasikan program kerja mereka dalam seminar pengabdian masyarakat.
Bukan sekadar rutinitas akademik. Inilah langkah awal gerakan literasi dan inovasi yang menjanjikan perubahan nyata di desa kecil ini.
Seminar ini menjadi penanda dimulainya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin, dengan fokus literasi dan pengembangan potensi lokal. Bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI, program ini menjadi wujud sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga negara dalam misi besar: menyebarluaskan akses pengetahuan hingga pelosok desa.
Mahasiswa KKN Tematik kali ini mengangkat literasi sebagai poros utama. Dengan menggandeng perpustakaan desa, mereka menghidupkan kembali ruang baca yang selama ini sepi.
Program ini dirancang bukan sekadar penyediaan buku. Akan tetapi, mencakup kegiatan edukatif interaktif seperti kelas membaca ceria. Termasuk dongeng budaya hingga pelatihan menulis kreatif untuk pelajar.
Peluang dari Singkong
Tak hanya berhenti pada pendidikan, program kerja mereka juga menjelajah sektor ekonomi kreatif. Salah satunya adalah konversi singkong menjadi tepung mocaf—sebuah inovasi sederhana namun potensial.
Edukasi diberikan kepada warga tentang proses produksi, sertifikasi, hingga strategi pemasaran. Tujuannya agar UMKM lokal memiliki nilai tambah dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.