FAJAR, TAKALAR-Pemerintah Kabupaten Takalar melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, untuk menjajaki kerja sama strategis di sektor maritim.
Rombongan dipimpin langsung Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye. Turut mendampingi dalam kunjungan ini Ketua DPRD Takalar Muh Rijal, Kapolres Takalar AKBP Supriadi Rahman, Dandim 1408 Takalar Letkol Inf Faizal Amin, serta Anggota DPRD Takalar Fraksi PDIP, Ramlah.
Menariknya, kunjungan ini juga diikuti oleh pengusaha asal Desa Popo, Kecamatan Galesong Selatan, Nana Palaha, yang dikenal sebagai pelaku usaha di bidang telur ikan terbang atau tuing-tuing. Ia merupakan putra dari almarhum H Esa Palaha, salah satu pionir dalam industri telur ikan terbang di wilayah Galesong Raya. Nana menyampaikan dukungannya terhadap langkah diplomasi maritim yang dilakukan Pemkab Takalar.
“Sebagian besar masyarakat Takalar adalah nelayan, dan banyak di antara mereka yang beraktivitas hingga ke luar daerah seperti di Fakfak. Saya mendukung penuh upaya Pemerintah Takalar dalam memperkuat sektor maritim,” ujar Nana.
Ia menegaskan, keikutsertaannya dalam rombongan adalah bagian dari silaturahmi dan kepedulian terhadap nelayan Takalar yang mencari nafkah di Fakfak.
“Saya datang ke sini untuk melihat langsung perjuangan nelayan Takalar. Dari mereka, saya ingin belajar dan mengembangkan potensi telur ikan tuing-tuing di kampung halaman,” tambahnya.
Nana menyatakan kesiapannya untuk turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah, khususnya di sektor perikanan.
“Saya bangga melihat nelayan Takalar bisa berkiprah sampai Fakfak. Insyaaallah, saya akan turut membangun kemandirian ekonomi lewat pengembangan telur ikan terbang di Takalar,” ungkapnya.
Ia pun menilai para Patorani—sebutan untuk nelayan pencari telur ikan terbang—memiliki daya saing tinggi dan menjadi aset penting dalam pembangunan ekonomi maritim. “Kita harus bangga memiliki nelayan dengan potensi besar dan keberanian menjelajah perairan jauh. Ini adalah kekuatan yang harus diberdayakan untuk menggerakkan ekonomi daerah,” pungkasnya. (*/)
